Profil & Kisah Sukses

08 October 2020

Kisah Sukses Pak Made Sekuder, Seorang Petani Kopi Kintamani

Oleh : Istri Darmiyati

Pagi yang dingin tampak hamparan kebun kopi yang terselimuti kabut tipis pegunungan kintamani, di desa Kintamani, Bangli, Bali….

Bapak I Made Sekuder bersama istrinya, Ibu I Made Niasih menatap haru bercampur rasa bahagia dan syukur ke arah perkebunan kopinya yang subur dengan buah2nya yang ranum siap untuk di petik.

Dan di sela-sela taman kopinya, masih ada juga beberapa jenis tanaman produktif lainnya seperti pisang, jagung, cabai dan kacang kacangan.

Di lahan yang luasnya Hanya 35 are ada juga deretan kandang ayam dengan hiruk pikuk suara ayam yang menunggu disuguhi makan dan minum berjejer rapi, dan kini luas tanah yang digarap pasangan ini sudah mencapai lebih dari 80 are.

Dan dari hasil beternak ayam inilah pak Made Sekuder bisa menyekolahkan ketiga buah hatinya hingga jenjang S1.

Putri pertamanya, Ni Wayan Suma Ariani, SE kini sudah menikah dan menggeluti dunia usaha perlengkapan upakara Yadnya dan tinggal di desa Ulakan, Manggis, Karangasem.

Putri keduanya, Ni Made Sentari, SP, juga sudah menikah dan kini berwira usaha sebagai pengepul aneka macam hasil perkebunan seperti cokelat, cengkeh, vanili di daerah Negara, Jembrana.

Dan si bungsu, I Nyoman Yudi Aryawan, SH, juga sudah menikah, selain sebagai advokat magang di LABHI Bali, juga bekerja sebagai Representatif Head di sebuah perusahaan Finance ternama yang berlokasi di Denpasar.

Sejak remaja, pak Made Sekuder sudah mulai ikut menggarap lahan bersama kedua orang tuanya. Namun saat beliau sudah menikah, beliau memilih untuk mengerjakan pekerjaan lain di bidang bangunan, dan menyerahkan kepada istrinya untuk merawat tanaman kopinya.

Hal itu Pak Made lakukan karena di tahun 1982 itu hasil kopi sangat tidak menjanjikan karena pemasarannya hanya di Kintamani saja dan harga tidak menentu.

Banyak petani kopi merasa jenuh dan mulai mengganti tanamannya dengan pohon jeruk Kintamani yang sedang naik daun.

Dan di tahun yang sama, pak Made Sekuder mulai beternak ayam petelor dengan bimbingan dan modal dari Pak Luh Ngarti, bos beliau saat bekerja di bidang bangunan.

Dan dari beternak ayam inilah, beliau mulai merasakan geliat keberhasilan dan mampu menuntaskan sekolah ketiga buah hatinya hingga sarjana.

Pada sekitar tahun 1986, Pak Made merombak kebun kopinya secara keseluruhan karena tanamannya sudah tua sehingga tidak produktif lagi. Beliau ikut menanam jeruk Kintamani yang yang hasilnya semakin menjanjikan kala itu. Tapi Pak Made Sekuder tetap setia dengan tanaman kopinya. Karena beliau mempunyai pola pikir yang sangat luas, beliau rajin mencari dan meng-update informasi tentang kopi. Maka beliau memutuskan untuk menanam kopi sebagai tanaman tumpang sari di sela-sela kebun jeruknya.

Selain kopi, beliau juga menanam tanaman produktif lainnya seperti cabai, pisang, jagung dan kacang-kacangan sebagai tanaman tumpang sari.

Memang tidak mudah tetap setia dengan sesuatu. Beliau mendapat cibiran dari beberapa petani lainnya karena pak Made masih tetap setia menanam kopi yang dianggap sudah kurang nilai ekonominya.

Tapi dengan tekad dan keyakinan yang kuat, kini Pak Made Sekuder memetik hasil dari jerih payahnya... Beliau tidak lagi bingung memasarkannya. Bahkan kopinya sudah dipesan saat panen belum lagi tiba.

Semoga kedepannya, pemerintah lebih banyak bisa memberikan perhatian kepada para petani Kopi di Kintamani,sehingga makin banyak petani merasakan kesuksesan seperti yang pak Made Sekuder rasakan... karena kualitas kopi Kintamani tidak kalah dengan kopi-kopi daerah lainnya.

Dan semoga harapan pak Made agar kopi kintamani kedepannya menjadi salah satu kopi terbaik diindonesia bahkan dunia dan mampu mengangkat derajat petani kopi dan mampu mensejahterakan para petani kopi Kintamani. Harapan Bapak Made generasi muda bisa sukses dan sejahtera menjadi petani kopi Kintamani dan tidak harus merantau jauh hanya sekedar untuk bertahan hidup padahal Tuhan sudah menyediakan hamparan tanah yang subur dengan sejuta potensi yang tak ternilai. Kesetiaan,naluri bisnis yang kuat,kemauan belajar yang besar dan kerja keras .itulah pelajaran hidup yang bisa kita petik dari kisah pak Made Sekuder dan keluarganya.

Semoga bermanfaat.

 


PROFIL PENULIS
Istri Darmiyati

NARA SUMBER

Nyoman Yudi Artawan, SH

Daftar Artikel