Profil & Kisah Sukses

15 November 2020

I Made Riawan, Peternak Lebah Madu Kele-Kele Yang Sukses

Oleh: Istri Darmiyati

Di suatu tempat, di Banjar Balangan, Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali terdapat sebuah rumah yang sangat asri, dipenuhi dengan tanaman baik tanaman bunga, maupun tanaman buah.

Di sanalah Pak Made Riawan, 34 tahun, dan istrinya Ibu Ni Nyoman Ariani tinggal bersama ketiga buah hati mereka, Putu Srikandi, Made Lanang Ariwiguna dan Ni Nyoman Istri Candra Dewi,

Bukan tanpa alasan Pak Made menanam banyak pepohonan di halaman rumahnya.

Karena di tempat yang sama, beliau mempunyai peternakan lebah yang dikenal dengan nama lebah Trigona, atau di Bali dikenal dengan Lebah Kele-Kele.

Sebelum memutuskan untuk serius beternak lebah, Pak Made bekerja di sebuah wahana air terkemuka di Kuta selama lebih dari 5 tahun.

Merasa jenuh dan tertantang ingin membuktikan bahwa dengan bertani ataupun beternak, seseorang bisa meraih keberhasilan, Pak Made memilih keluar dari pekerjaannya dan fokus menjalankan usaha beternak lebah Kele-kele

Lebah ini tidak seperti lebah madu yang selama ini kita kenal. Ukurannya jauh lebih kecil, berwarna hitam, dan kalau merasa terganggu mereka tidak akan menyengat, tetapi menggigit.

Lebah ini menghasilkan propolis untuk melindungi diri dan untuk membungkus madu. Propolis sendiri di peroleh dari getah tumbuhan yg dikumpulkan lebah ke dalam sarang, dan  tumbuhan yang menghasilkan getah adalah manggis, mangga, nangka,  lain sebagainya.

Pak Made mulai beternak lebah dari tahun 2016 dengan berbekal  pengalaman yang sangat minim.

Jenis Kele yang dikembangkan saat ini berjenis Heterotrigona Itama, yaitu  jenis kele yang paling produktif dibanding jenis yang lain.

Kendala yang sering dihadapi para peternak lebah adalah kekurangan vegetasi bunga  pada saat hujan, predator lebah seperti semut, burung pemakan lebah, cicak, dan asap. Sarang lebah juga tidak boleh terlalu panas

Untuk rotasi panen madunya,  biasanya sekitar 2 bulan tergantung musim bunga , sistem yang dipakai untuk panen madu kele ini adalah dengan  cara disedot sehingga madu yang dihasilkan lebih jernih dan higienis, dan tidak membuat lebah  menjadi stress dibandingkan panen dengan cara diperas.

Cukup melubangi bagian atas dari pot madu, kemudian dengan menggunakan alat sedot jenis vakum kecil yg diberi selang kecil untuk menyedot madu, dan selang itu dimasukan ke dalam pot madu yg sudah dilubangi tadi.

Beda spesies lebah maka beda pula madu yang dihasilkan, madu dari lebah kele memiliki cita rasa yang khas dibandingkan dengan rasa madu  pada umumnya.

Madu kele/trigona rasanya cenderung  asam manis dan  pada musim tertentu bisa juga manis atau agak pahit. Untuk madu kele/trigona harganya lebih mahal daripada harga madu lebah biasa, karena produksi madu yg dihasilkan tidak sebanyak madu lebah sengat/apis,

Khasiat madunya juga lebih banyak dari madu biasa karena mengandung lebih banyak mineral yang dibutuhkan tubuh. Madu kele memiliki tekstur lebih encer dari madu lebah biasa, karena kadar airnya lebih banyak berkisar antara 30 - 35 persen.  Lebah kele juga menghasilkan bee pollen dan propolis yg sering diolah menjadi produk kesehatan,

Bee pollen adalah serbuk sari bunga jantan yg merupakan makanan tambahan bagi lebah itu sendiri. Madu kele mengandung enzim diatase, invertasem glukosa oksidase, fruktosa, peroksidase, dan lipase. Di banding madu lebah biasa, madu kele lebih majemuk, ini dikarenakan ukuran tubuh kele lebih kecil sehingga mampu menyedot nextar ke pangkal bunga paling dalam.

Mengenai masalah pemasaran, tidak ada kendala yang berarti,  karena madunya memang sangat diminati oleh masyarakat, dan sudah banyak terbukti khasiatnya sehingga banyak konsumen yang repeat order, seperti mereka yang kena maag dan asam lambung.

Dengan menjadi peternak lebah, tanpa di sadari mereka  sudah melakukan penghijauan lingkungan. Mereka dengan sendirinya menjaga  alam agar tetap asri, dengan tidak menebang pohon sembarangan. Malah menanam lebih banyak jenis pohon buah dan bunga.

Menjadi peternak lebah  wajib menanam banyak tanaman bunga yang menghasilkan nextar. Karena tanpa itu,  jangan berharap lebah akan menghasilkan madu. Lebah juga membantu menjadi polinator bagi tanaman buah, sehingga tanaman menghasilkan buah yang lebat karena penyerbukan oleh lebah tersebut.

Usaha ternak  Lebah Kele milik Pak Made ini juga sering dikunjungi oleh tamu-tamu asing, khususnya di masa sebelum pandemi ini. Dengan tekad yang kuat, dan usaha yang tak pernah berhenti, akhirnya I Made Riawan bisa membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih juga dari bertani dan beternak.

Semoga ini akan menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya untuk mau terjun kembali ke usaha pertanian dan peternakan, tentunya dengan berani melakukan inovasi dan berbagai terobosan.

(Narasumber: I Made Riawan)

Profil Penulis:

Editor: Desak Pusparini

Daftar Artikel