Apa Itu UMKM ?
UMKM adalah usaha perdagangan yang dikelola oleh badan usaha atau perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi produktif sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Thn 2008.
- Usaha mikro : kekayaan bersih mencapai Rp 50.000.000,- tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha
- Usaha kecil : kekayaan bersih Rp 50.000.000,- hingga Rp 500.000.000,- tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha. Omset setiap tahunnya antara Rp 300.000.000,- s/d Rp 2.500.000.000,-.
- Usaha menengah : kekayaan bersih dari Rp500.000.000,- hingga Rp10.000.000.000,- dan tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil penjualan tahunannya mencapai Rp2,5 miliar s/d Rp50 miliar,-. Bukan merupakan cabang maupun bagian dari Perusahaan Besar/BUMN.
Sebagai bentuk kepedulian pada Kemajuan Pembangunan di Propinsi Bali, kami telah menyusun beberapa tulisan, video, webinar, maupun in-class training yang dapat memberikan informasi serta langkah-langkah yang diperlukan oleh masyarakat yang hendak ber-wirausaha membangun perusahaan sendiri.
07 November 2020
Membangun MERK (BRAND) Produk
Oleh : Ni Nyoman Sutari
Saat ini kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah “BRANDING”. Sebuah usaha yang berhasil selalu memiliki Brand atau Merk yang melekat di hati para konsumennya.
Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita pelajari dulu apakah sebenarnya yang dimaksud dengan BRANDING.
Dalam hal pemasaran sebuah produk, pengertian Branding menurut Ahli Marketing Philip Kotler adalah pemberian nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari kesemuanya, yang dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa atau kelompok penjual dan untuk membedakan dari barang atau jasa pesaing.
Secara umum BRANDING dapat diartikan sebagai identitas diri yang membedakan antar sesama, baik manusia, produk, maupun tempat. Pengertian branding bukanlah sekedar merk atau nama dagang dari sebuah produk, jasa, atau perusahaan, namun semua yang berkaitan dengan hal-hal yang kasat mata dari sebuah merk, mulai dari nama, logo, ciri visual, citra, kredibilitas, karakter, kesan, persepsi, dan anggapan yang ada di benak orang/masyarakat.
Sesuai dengan pengertian tsb. diatas mari kita kenali beberapa jenis Branding
- Cultural Branding
Merupakan usaha pemberian identitas atau merek yang disesuaikan dengan keadaan reputasi, budaya, kebiasaan suatu bangsa, lokasi atau orang-orang dari daerah tertentu. Contohnya: Budaya bersih dan disiplin Jepang. - Destination Branding
Dulu disebut sebagai geographic branding. Jenis ini menggambarkan identitas suatu kota, daerah, negara, atau wilayah tertentu. Jenis ini biasanya digunakan dalam mempromosikan suatu wilayah untuk kebutuhan pariwisata atau pun bisnis. Contohnya :
- Personal Branding
Usaha yang digunakan oleh perseorangan untuk menjadikan diri mereka sebagai brand yang dikenal dan diingat sehingga memiliki penilaian atau pandangan tersendiri oleh masyarakat umum. Contohnya adalah artis, pemusik, ataupun orang-orang terkenal lainnya. - Corporate Branding
Aspek branding dari sebuah perusahaan yang dimulai dari produk yang ditawarkan hingga kontribusi pegawai perusahaan terhadap masyarakat. Aspek-aspek corporate branding antara lain; logo, visi misi perusahaan, website, kredibilitas, pelayanan, dll. Contohnya : - Product Branding
Merupakan usaha pemberian identitas pada sebuah produk yang mampu memengaruhi konsumen untuk memilih produk tersebut dibandingkan produk pesaing lainnya. Jenis ini biasanya hanya berfokus pada hasil produk saja, bukan korporasi secara keseluruhan. Contohnya: Produk-produk Bali Kuna Agri adalah produk yang ramah thd lingkungan & baik bagi kesehatan.
“Brand bukanlah apa yang Anda katakan tentang diri Anda. Tetapi lebih kepada apa yang orang lain katakan tentang Anda.” (Bpk. Subiakto – Ahli Marketing Indonesia)
Mengingat kecenderungan budaya transaksi yang saat ini terjadi di masyarakat, dari yang sifatnya tradisional (tatap muka dan cash basis) ke sistem perdagangan on line (e-commerce), maka satu-satunya jalan untuk tetap mempertahankan keberlangsungan usaha/bisnis kita adalah dengan melakukan DIGITALISASI BISNIS, tentu saja termasuk di dalamnya membangun Merk Dagang atau Product Branding kita melalui Media On Line.
Lalu bagaimanakah cara MEMBUAT BRAND (MERK) PRODUK serta cara MEMASARKANNYA dengan efektif agar melekat di benak konsumen?
1. KENALI SIAPA KONSUMEN ANDA
Cara branding produk yang pertama adalah dengan mengenal siapa konsumen Anda. Idealnya, bisnis Anda sudah memiliki target market yang spesifik. Tapi kalau belum punya, setidaknya ada gambaran umum yang Anda miliki terkait target market Anda tersebut. Seiring berjalannya waktu, bisanya kita sedikit demi sedikit akan mulai berhasil memvalidasi siapa target market kita secara lebih spesifik. Tahap awal, mungkin yang bisa kita cari tahu tentang konsumen kita adalah demografi (Usia dan Jenis Kelamin), Interest (Minat dan Selera), Geografis (Lokasi tempat tinggal), hingga perangkat mobile yang digunakan.
2. TENTUKAN GAYA BAHASA DAN SAPAAN KE KONSUMEN
Setelah mengetahui ciri-ciri konsumen Anda pada poin ke-1 di atas, akan lebih mudah bagi Anda untuk menentukan gaya bahasa dan sapaan ke konsumen. Apakah ingin menggunakan gaya bahasa formal, non formal, gaul, dan lain sebagainya. Silahkan pertimbangkan baik-baik sebelum memutuskan, karena gaya bahasa dan sapaan ini menunjukkan dengan siapa Anda berinteraksi.
3. GUNAKAN KONTEN VISUAL UNTUK BRANDING PRODUK
Agar produk kita mudah dikenali serta mampu menarik perhatian calon konsumen, maka kita harus membuat logo atau merk atau brand khusus yang akan membedakan produk kita dengan produk-produk yang lainnya.
Logo yang baik adalah simple, elegan, dan mudah diingat.
- Buat Logo Bisnis Anda
Anda bisa mendapatkan inspirasi dari beberapa logo terkenal seperti aple, microsoft, nike, adidas, dan lainnya. Salah satu elemen dalam desain yang dapat menimbulkan makna tertentu dalam sebuah desain logo adalah BENTUK dari Logo yang dibuat. Adapun Makna yang dimiliki oleh masing-masing bentuk design adalah sbb. :
- Tentukan Font
Elemen berikutnya yang dapat memberikan kesan tertentu adalah Font/ Jenis Huruf yang digunakan. Penggunaan font yang baik bisa berdampak positif bagi suatu brand. Bahkan ada beberapa brand ternama yang hanya menggunakan font untuk logo bisnisnya, dan sukses besar. Contohnya Logo Facebook yang hanya menggunakan huruf f.
Secara umum ada 4 pembagian jenis Font dalam dunia desain, berikut adalah jenis & kesan yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis font tsb. :
- Tentukan Warna Khas
Sama seperti font, peranan warna juga tidak kalah pentingnya karena bisa menjadi ciri khas dari suatu brand. Setiap warna juga memiliki makna tersendiri dan memberikan pengaruh/ dampak psikologis yang berbeda-beda bagi yang melihat.
Kita sering melihat bahwa jenis industri tertentu biasanya menggunakan warna-warna tertentu juga, contohnya industri makanan biasanya menggunakan warna merah (misal KFC, Pizza HUT, Mc.D), atau industri Perbankan biasannya menggunakan warna biru (misal : Bank Mandiri, BRI, BCA). Hal ini terjadi karena warna dipercaya memiliki makna simbolis tertentu.
Adapun pengaruh psikologis yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis warna adalah sbb. :
- Buat Tagline Dan Slogan
Saat ini mungkin masih banyak orang yang belum bisa membedakan antara tagline dan slogan. Tagline lebih bersifat permanen dan melekat pada suatu brand. Sedangkan slogan lebih kepada produknya.
Sebagai contoh, apple (Brand) dengan tagline think different-nya selalu memiliki slogan berbeda untuk setiap produk, baik itu iphone, ipad, imac, dan macbook.
4. MEMILIH MEDIA YANG AKAN DIGUNAKAN SEBAGAI BRANDING PRODUK
Ada berbagai jenis aplikasi digital yang tersedia dan siap diunduh oleh pengguna internet di seluruh dunia. Dalam menjalankan bisnis online, hampir memungkinkan jika kita menggunakan semua media maupun network sosial media untuk berbisnis.
Namun dalam hal ini kita bukan hanya sekedar mengejar jumlah media yang kita gunakan untuk membangun branding kita, tapi bagaimana menentukan media yang sesuai dengan apa yang kita jual, apa yang kita tawarkan, dan apa yang sesuai dengan tujuan produk kita.
- Membuat Website
Saat ini kita tentunya sudah sangat terbiasa mencari informasi tentang apapun melalui internet. Dengan adanya fasilitas google search, semua topik/hal/informasi bisa kita peroleh dengan praktis dalam sekejap. Karena itu sangatlah penting bagi setiap perusahaan untuk memiliki website sendiri jika ingin bertahan dalam jangka waktu panjang. Website bisnis terdiri dari banyak halaman mulai dari halaman produk/layanan, portfolio, kontak, profil, disclaimer, privacy policy, testimonial, dan blog untuk content marketing. Keberhasilan dari sebuah website dalam membangun Brand sebuah perusahaan dapat dilihat dari traffic/ pengunjung yang masuk/membaca website yang telah dibuat. Karena itu agar website mampu menarik pengunjung dan dapat membangun brand dengan efektif, maka harus dipastikan bahwa design website yang dibuat menarik, simple (user friendly), berisi materi-materi yang bermanfaat serta selalu up to date. Tak kalah pentingnya juga bahwa website kita harus didukung oleh teknologi yang mumpuni, sehingga dapat dengan mudah diakses dari berbagai perangkat digital maupun seluler. - Membagikan konten ke sosial media lainnya
Jika kita menggunakan website sebagai media untuk berbisnis online, pastikan untuk menampilkan logo sosial media apa saja yang kita gunakan. Ini akan memudahkan pengunjung untuk datang dan memfollow sosial media kita. Begitupun saat Anda akan memposting konten di Instagram, maka jangan abaikan sosial media Anda yang lainnya seperti facebook, Twitter, dan lainnya. Pastikan semua follower mengetahui apa update terbaru di sosial media kita. - Membuat template posting
Sering diabaikan, namun nyatanya template posting atau feed di sosial media kita pun harus ditata dengan sangat apik. Tentu saja tujuannya untuk lebih meningkatkan ketertarikan pengunjung atau follower terhadap produk yang kita pajang. Hal ini termasuk pula langkah baik untuk meningkatkan branding produk. Feed atau halaman sosial media kita seperti etalase saat kita menampilkan produk kita. Selain menampilkan produk, kita pun bisa menampilkan konten yang dapat pula meningkatkan engagement dengan follower atau pelanggan kita. - Menceritakan apa brand Anda melalui konten
Sosial media bukan sekedar tempat untuk membagikan konten tanpa cerita. Kini pengguna internet atau netizen lebih cerdas dalam memilih mana produk atau brand yang memang dapat menjadi solusi atau hanya sekedar berjualan. Kita harus menceritakan apa alasan di balik produk tersebut diciptakan, bagaimana produk tersebut dapat membantu mengatasi masalah, hingga membagikan bagaimana pelanggan merasakan efek dari produk tersebut lebih dari sekedar meminta testimonial atau feed back dari pelanggan. Saat kita memposting cerita ini di sosial media, akan banyak orang percaya bahwa bisnis kita sudah digunakan oleh banyak orang. - Lakukan Email Marketing
Setelah website Anda dikunjungi banyak orang, jangan biarkan mereka pergi begitu saja. Tapi simpan database mereka agar Anda bisa melakukan follow up penjualan. Salah satu cara follow up sekaligus branding adalah dengan menggunakan email marketing. Anda bisa menggunakan layanan email marketing ternama seperti getresponse dan aweber untuk global, atau kirim email untuk lokal.
5. MEMBUAT JINGLE / IKLAN PENDEK
Pernah lihat iklan video pendek (Jingle) intel?
Iklan yang disertai dengan musik singkat ini merupakan salah satu contoh cara branding produk yang baik.
Kalau Anda ingin menirunya, Anda bisa membuat dan mempublikasikan jingle Anda di youtube. Minim budget dan hasilnya cukup efektif.
6. FOKUS DAN KONSISTEN HINGGA BERHASIL
Salah satu yang paling penting diperhatikan adalah konsistensi dalam membuat dan memposting konten di sosial media. Konsistensi bukan sekedar memposting informasi produk dan promo setiap hari, namun ini lebih kepada membuat jadwal yang tidak sekedar berjualan, selain juga memberikan edukasi untuk meningkatkan awareness dan engagement dengan follower dan pelanggan.
Konsistensi di sini juga termasuk dalam mengatur jadwal posting terbaik untuk sosial media yang kita gunakan.
Yang terpenting adalah TETAP FOKUS dan KONSISTEN hingga berhasil !!!
Selamat mencoba…
Penulis :
Ni Nyoman Sutari
Praktisi UMKM di Bali